Surat dari Teman

Wahai kawanku ...
Apa kabar? Semoga kamu baik-baik saja.Aku disini sedang bersuka cita.Aku hanya ingin membagi kepadamu.Tentu kamu sudah tau aku orang yang senantiasa ceria. Walau mendung tetap ceria.walau hujan tetap ceria.Hanya saat tak ada kuota tidak ceria huahahaha.

Aku tak ingin menceritakan keadaanmu.Aku akan menuliskan sesuatu tentang negeriku.

Masih ingatkah saat dulu kita bermain di pematang sawah?
Bermain lumpur.Lalu mandi di sungai.Hujan-hujanan saat orang-orang berteduh. Itu masa yang lalu.Masa kanak-kanak.Masa hidup di desa.Aku sekarang hidup di kota.Hidup merantau di negeri entah dimana.

Horeee

Aku selalu bahagia.Mungkin masyarakat di sini ketularan dariku.Mereka hidup nyaman.Tak ada keluh kesah.Media sosial dipenuhi optimisme.Di kehidupan sehari-hari juga demikian senantiasa saling menghargai.Atau mungkin bukan karena aku.Ini bisa jadi karena penguasa negeri ini.

Disini rakyat makmur.Harga-harga meroket.Namun,tak ada yang protes.Mereka gembira.Harga sembako naik.Biasa saja.Harga tiket mahal.Santai saja.BBM naik.Listrik naik.Tetap kalem.Semua orang sudah bahagia.Tak terpengaruh hal-hal luar.Mereka sudah makmur.Sudah maju.

Masyarakat disini biasa berdiskusi.Biasa berbeda pendapat.Mereka boleh mengkritik penguasa.Hanya saja tak ada kritik.Karena memang tak perlu ada yang kritik.Semua sudah berjalan sesuai prosedur.Semua orang sudah bahagia dengan tugas-tugas sehari-harinya.Semua orang sibuk bekerja.

Masyarakat makmur.Dari petani sampai pegawai negeri.Sungguh negeri yang tentram dan maju.

Oh ya kawan...hanya saja nama negeri yang sedang kutinggali lupa namanya.Maaf ya...

Terima kasih.

Komentar

Postingan Populer