Pedanda Baka

 


Di sebuah wilayah perairan sedang mengalami musim kemarau berkepanjangan. Panas terik matahari membuat air terus berkurang. Volume air terus menyusut. Ikan-ikan besar menggelepar. Air menjadi keruh. Ikan-ikan kecil dan makhluk lain menjadi tak nyaman. 

Dikisahkan seekor burung bangau (cangak) melintasi perairan itu. Melihat keadaan disekitar tentu hati Bangau sangat senang. Burung cangak ini memeras otaknya,mengeluarkan cara halus agar semua keinginannya terpenuhi. 

Si Cangak mengubah penampilan. Karena,dengan penaampilan mampu mengubah citra dirinya mngubah cara pandang orang lain. Orang lain melihat pertama kali adalah penampilan. Kesan yang baik tentu akan membuat respon yang baik pula. 

Si Cangak membalut tubuhnya dengan kain putih. Kepalanya diisi mahkota. Mirip seorang pendeta. Orang suci.

Si Cangak turun ke perairan dengan anggun. Mula-mula semua ikan menghindar dan cemas. Setelah mereka memperhatikan,yang ada di depannya sungguh berbeda,tenang. Si cangak mulai berdoa. Dalam diamnya,ikan -ikan berseliweran di hadapannya tak dihiraukan. Si Cangak juga bergumam. Seperti mengucapkan kalimat-kalimat magis. 

"Mengapa kamu sekarang berubah,wahai cangak?",demikian ikan bertanya.

"Aku menjalankan ajaran kebajikan. Ahimsa.(tanpa kekerasan,tidak membunuh).Aku juga sedang menjalankan laku "Tri Kaya Parisudha". Aku sudah menjadi orang suci. Sudah mengalami berbagai upacara suci. Aku sekarang adalah pendeta. "Pedanda Baka".Demikian Si Cangak berceramah.

Ikan-ikan itu mendengarkan dengan seksama. Mereka percaya. Mereka nyaman. 

Si Cangak terus berceramah. Dengan sangat lemah lembut. Sesekali mengutip kalimat mutiara. Akhirnya semua yang dikatakan Cangak diyakini kebenaran Semua perkataannya wajib dituruti. Ajakannya semua adalah untuk kebaikan bersama.

Suatu ketika ikan-ikan mulai gelisah,perairan terus menyusut. Ikan -ikan sulit bernapas. Mereka percaya Si Cangak adalah penyelamat mereka. Merekapun menurut saja saran Pedanda Baka. Ikan-ikan akan dipindahkan. Ikan-ikan akan diantar menuju tempat yang nyaman. Tempat baru untuk ikan-ikan. Pedanda Baka menjanjikan harapan.

Ika-ikanpun rela diangkut. Mereka satu persatu dibawa terbang oleh Si Cangak. Ikan-ikan itu tak dipindahkan di perairan baru,melainkan dipindahkan ke dalam perut cangak. Mereka semua dimakan satu persatu.

Tiba giliran Yuyu atau kepiting dipindahkan. Yuyu terbang dengan capit memegang leher Pedanda Baka. Di jalan ,terihat tulang-tulang ikan yang sudah dimakan cangak.

Tipu muslihat pedanda Baka ketahuan. Akhirnya leher pedanda baka dijepit caping kepiting hingga tewas.

#Cerita

Komentar

Postingan Populer