Nihilisme dan Zen

 


Nihilisme

Nihilisme adalah suatu paham atau aliran filsafat,kata kerjanya adalah Annihilate;meniadakan,membasmi,memusnahkan,menghapuskan,melenyapkan segenap eksisteni. Nihilisme mengungkapakan bahwa dunia, terutama keberadaan manusia di dunia tidak memiliki suatu tujuan. Nihilisme sering dihubungkan dengan tokoh Friedrich Nietzshe serta Martin Heidegger. Istilah Nihilisme sendiri pertama dicetuskan oleh Ivan Turgenev dan diperkenalkan ke dunia filosofi oleh Friedrich Heinrich Jacobi ( 1743-1819) . < Sumber Wikipedia >

Pemikiran-pemikiran Nihilisme dapat dilihat pada karya-karya masyur seperti Jean Paul Sartre, Franz Kafka .Albert K. Penulis-penulis ini mengungkap ketakbermaknaan kehidupan serta nihilisme dalam bentuk cerita-cerita. 

Filsafat lahir dari perenungan atas fenomena kehidupan dan peikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam suatu konsep. Filsafat tidak lahir di ruang laboratorium,filsafat lahir dari pemikiran kiritis manusia.

Setiap paham filsafat tentu memiliki latar belakang kemunculannya. Ada banyak wilayah ketidaktahuan dalam kehidupan. Wilayah gelap. Ketidakberdayaan manusia dalam menjalani hidup bisa menimbulkan sikap pesimis. Banyak hal yang tidak bisa dijelaskan manusia. Banyak kejadian tak terduga. Manusia tak mampu sepenuhnya mengatur jalannya hidupnya. Muncul putus asadan kehilangan kepercayaan tentang nilai-nilai hidup.

Nihilisme membebaskan dari makna kehidupan. Merobohkan nilai-nilai hidup yang sudah ada. Memusnahkan nilai-nilai agama. Kemerdekaan atas makna hidup.

Zen

Zen berasal dari bahasa Jepang yang artinya meditasi. Ini merupakan serapan dari bahasa Sanskerta  Dhyana dan Ch'an dalam bahasa Mandarin. Semuanya memiliki arti yang sama,yakni meditasi. Namun,meditasi disini tidak berarti duduk berjam-jam,dan tidak melakukan apa-apa. Itu hanya satu jenis meditasi. (Reza A.A Wattimena_Dengarkanlah)

Dalam sejarahnya,Zen adalah perkawinan antara Taoisme dari Tiongkok dan Agama Buddha dari India. ( R.Wattmena).

Apa sebenarnya Zen itu ?

Sebuah kisah zen kuno menceritakan bahwa berabad-abad lalu ,seorang tabib,yang setiap hari berhadapan dengan penderitaaan dan kematian ,mencari bimbingan dari seorang guru zen terkenal yang hidup di sebuah gubuk di gunung yang untuk menuju jalannya sangat sulit. Sang tabib mencari gubuk sang guru dengan menaiki terjalnya gunung. Setelah berhari-hari sang tabib mendapati orang itu sedang menggaruk dedaunan di luar rumah kecilnya. Sang guru tidak mengangkat kepalanya saat si tabib tiba,tetapi terus menggaruk dengan perlahan.

" Aku datang untuk mengetahui intisari Zen,"Kata sang tabib. Guru zen melihatnya sekilas. "Pulanglah dan bersikaplah baik terhadap pasienmu",sahut sang Guru. "Itulah Zen". (Pepatah Kuno Zen)


Komentar

Postingan Populer