Selingkuh

Tulisan ini terlalu prontal mengungkap sisi perselingkuhan asmara. Bukan bermaksud mengamini perselingkuhan, tetapi lebih kepada melihat sisi yang berbeda dari perselingkuhan yang jelas dalam norma agama dan hukum sebagai perilaku menyimpang, asusila dan sejenisnya.
.
Padahal ada sisi lain dibalik terjadinya perselingkuhan itu. Sisi dimana lebih kepada soal rasa dan ada hal-hal yang sekilas nampak menjadi sebuah pembenaran personal dalam mengiyakan perselingkuhan sebagai kebenaran. Sedangkan perselingkuhan terjadi, bukan masalah benar dan salahnya tetapi kenapa itu terjadi dan dialami.
.
Jika memang iya karena semata-mata birahi dan pemuasan lahiriah, maka tidak juga. Sebab jika iya, maka seseorang dapat berselingkuh dengan siapa saja yang ia mau sebagai jalan pemuasan hasratnya. Jika karena kesempatan, tidak juga. Sebab jika iya, maka semua akan memanfaatkan setiap kesempatan untuk selingkuh.
.
Ternyata tidak serta merta demikian. Ada rajutan karma yang harus mereka alami dan bayar sebagai kelanjutan atas kehidupan dimasa silam. Ada juga karma yang mereka siap jalani untuk sama-sama mereka mengangkat setatus jiwa dan dirinya. Bahkan sangat niscaya, jalan perselingkuhan adalah jalan "nyupat" atau menetral wasana karma dan kekotoran yang dialami dari jalan jiwa sebelumnya pada setiap kelahiran.
.
Siapa yang menginginkan perselingkuhan terjadi. Tidak ada yang menginginkan, terlebih ketika janji pernikahan diucapkan didepan ritual sakral. Tetapi, hal itu toh terjadi juga, dan tidak dapat terhindarkan. Dan, itu salah, tidak juga sebab dorongan diri yang menjadikan itu takdir, dan menjadi pilihan dengan segala resikonya masing-masing.
.
Berkaca pada sastra suci, dan maaf terlalu naif rasanya menulis perselingkuhan mengutif kitab suci. Tetapi, jika dicermati dengan baik, ternyata banyak orang-orang besar terlahir dari perselingkuhan. Bomantaka terlahir dari perselingkuhan Bhatara Wisnu dengan Bhatari Pertiwi. Yang melahirkan keturuanan wangsa kuru dan Pandawa melalui putra tarpana Bhagwan Wyasa. Gatotkaca terlahir dari percintaan terlarang Sang Wrekodara dengan Diah Dimbi. Rahwana terlahir dari persetubuhan yang terlarang antara Bhagwan Wisrawa dan dewi Sukesi, dan banyak lagi. Mereka adalah terlahir dari perselingkuhan asmara (nyolong semara), tetapi memiliki kehebatan di jagadraya ini.
.
Bahkan Bhatara Siwa pun mesti melakukan sanggama terlarang, sehingga terlahir Bhatara Kala waktu sebagai yang berkuasa atas segalanya. Jadi mereka yang berselingkuh adalah sebuah rahasia untuk mereka menjalani karma atas apa yang dilakukannya sebagai jalan karma dan pembebasan. Kita yang tidak pernah berselingkuh, cukup melihat hal itu sebagai jalannya untuk mereka membengkokkan kembali jalan asmara dan cinta yang mungkin disimpangkannya dari sekian kehidupan agar kembali lurus.
.
Dan, mereka yang tidak mengalami kondisi demikian tidak perlu menghujat atau menilai. Sebab ketika kita menilai, maka kita tidak ubahnya memutus penebusan karma seseorang. Sungguh karma buruk yang kita dapatkan. Ada sisi dimana kita tidak memahami rahasia kehidupan ini. Rahasia apa yang mereka alami, dan kita cukup bisa besryukur dikaruniai pasangan yang setia untuk tidak selingkuh, seperti setia mereka yang berselingkuh.
#rahayu
#tantra
Oleh :I Ketut Sandika (Dosen )

Komentar

Postingan Populer