Sandal Jepit

Entah kapan mulai ketika sekolah memakai sepatu. Pergi ke kantor kaki memakai sepatu.

Teringat ketika mulai pertama pergi ke sekolah memakai sepatu. Sepatu baru. Wangi toko. Rasanya gagah sekali. Kaki berayun menjadi mantap. Seolah perubahan yang dikenakan kaki mempengaruhi langkah kaki.

Biasanya sehari-hari tak memakai sepatu.Pakai sandal jepit. Bahkan sering tak pakai alas kaki.

Kaki telanjang. Bebas menyentuh tanah. Apalagi tanah becek. Saat hujan atau habis ujan. Enak tanpa alas kaki. Tapi,biasanya dimarahi ibu. Tak sehat tanpa alas kaki. Saat SMP guru menjelaskan cacing kecil(bukan cacing tanah) bisa masuk lewat pori-pori telapak kaki. Disini menemukan kebenaran perkataan ibu.

Saat masih sekolah dasar pernah jam pulang,dijalan menenteng sepatu. Lebih nyaman tanpa sepatu. Atau mungkin takut sepatu rusak.

Lebih nyaman kaki tak tertutup. Ada sirkulasi udara yang lancar.

Mengapa ke kantor tak pakai sandal jepit saja?

Sepatu simbol formalitas. Ada kerinduan hanya memakai sandal jepit bahkan tanpa alas kaki. Ini semacam jejak peradaban agraris.Kebudayaan petani.

Banyak orang mengingkari asal -usul. Mereka merasa sudah menjadi manusia maju.Manusia modern.

Jujur,lebih nyaman pakai sandal jepit.

#dirumahaja
#sore
#covid19 #coronavirus
#menulisitubaik
#membacaituasyik

Komentar

Postingan Populer