Ku kirim Untukmu

 Wangi cendana menguar di udara,

berjalan menerobos malam,diiringi kunang-kunang,

Bersama sepi sunyi.

Bila malam masih tersedia.

Maukah berdua kita duduk di kebun dinginku,

Merayakan perasaan yang tak perlu kita namai.

Melihat selendang yang terjuntai di kaki mawarmu.

Mengoyak sepi ,mengaduk-aduk rinduku.

Kian panjang debar syair untukmu.

Cahaya kunang-kunang pada renda punggungmu.

Mengingatkan wangi mawar yang bercahaya,

Kamuluah lengan yang melingkar di pundakku.

Purnama tak pernah padam di matamu.

Aku ingin menjadi Kala Rau.

Yang mengulum purnama.

Komentar

Postingan Populer