Lelaki-Lelaki Tanpa Perempuan

 

"I wanna heal, I wanna feel what I thought was never real
I wanna let go of the pain I've felt so long"

Pas buka blog,syair lagu itu terdengar...

Selamat malam,kita bertemu kembali dengan buku koleksi Murakami terbaru dan secuil kisah. Kabar Gramedia mencetak buku terbaru Haruki Murakami  yang berjudul "Lelaki-lelaki Tanpa Perempuan" merupakan kabar gembira .Hanya saja pengalaman sebelumnya belum bisa belanja lewat web.Gramedia terpaksa dan lewat begitu saja. Padahal dulu ada bonusnya. Hingga suatu hari menghubungi teman yang jualan buku di Fb yang terpercaya dan terlengkap "Track Rekordnya". Tentu saja memesan buku tak hanya satu,hee.

Paket buku kalau tidak salah sudah bulan lalu datang. Lalu membuka Buku Murakami ini. Namun,tak dilanjutkan karena berbagai kesebukan,hee. Lelaki-Lelaki Tanpa Perempuan merupakan kumpulan cerita pendek .

Drive My Car,Yesterday ,Organ Mandiri ,Syahrazad,Kino ,Samsa Jatuh Cinta dan Lelaki-Lelaki Tanpa Perempuan. Sessuai dengan pembaca yang tertib,maka mulai membaca dengan urutan dari awal. Tadi sudah selesai membaca cerita "Organ Mandiri".

Cerita Organ Mandiri bercerita tentang tokoh Tokai,yang berprofesi menjadi dokter bedah plastik. Ia masih melajang. Namun,tidak menyukai konsep pernikahan. Ia merupakan orang yang sukses dan kaya. Klinik kecantikannya merupakan warisan dari ayahnya. Ia adalah seorang profesional dan cerdas pada bidangnya.

Tokai memiliki asisten seorang "gay" yang selalu mengatur jadwal praktek dan kencan dengan tertib. Tokai suka menjalin hubungan dengan perempuan,tetapi tak sampai pernikahan. Ia lebih suka menghabiskan waktu bersama perempuan. Makan-makan,minum bir dan berbincang secara intim dengan teman kencan .Sex atau hubungan badan merupakan bonus semata,bukan tujuan. Kebersamaan adalah kebahagiaanya. Tokai memiliki banyak relasi,memiliki tubuh yang tegap dan sehat. Tokai juga baik dan sopan. Memang ia hanya tak suka perkawinan. Dalam berhubungan dengan perempuan ia selalu serius ,tetapi tak berakhir ikatan perkawinan.

Tokai kadang menjalin hubungan dengan perempuan lajang ataupun yang sudah bersuami. Tentu saja,yang sudah memiliki suami perlu mengatur waktunya. Dimana saat sang suami pergi dinas ke luar kota,sang perempuan menginap berminggu-minggu beresama Tokai. Anak perempuan dititipkan pada neneknya atau pengasuh profesional.

Suatu ketika,Tokai dikabarkan meninggal. Ternyata ia telah jatuh cinta dan tak mau makan berhari-hari. Ini membuat tubunya terus menyusut hingga sangat kurus.Ia begitu terpukul hingga memutuskan untuk "bunuh diri"dengan menolak masuk makanan ke kerongkongan. Tokai akhirnya meninggal. "Beginilah cinta ,deritanya tiada akhir",kata si Babi adik sun Go kong.

Dari berbagai cerita dari buku ini,Murakami mengajak para pembaca untuk bisa memahami pahit dan gitir hidup pria kesepian..

Komentar

Postingan Populer