Padang Bulan


 

Aku yakin kamu tau tentang Novel Pelangi. Dan Novel "Padang Bulang" adalah karya penulis yang sama dengan novel" Laskar Pelangi".Ya,benar Pak Cik Andrea Hirata. Nama lengkap Pak Cik adalah Andrea Hirata Seman Said Harun. Ketika Pak Cik menghasilkan karya selalu jadi"Auto Beli.

Novel Dwilogi Padang Bulan ini susah dicari. Aku dulu melihat di Togamas Singaraja namun,belum membelinya. Hingga kini Toko Buku Togamas Singaraja tutup. Aku mendapat novel Dwilogi Padang Bulan di "aplikasi kuning",belanja lewat online. Buku yang aku dapat versi jadi satu buku,Novel Padang bulan sekaligus dibelakangnya novel "Cinta di Dalam Gelas" cetakan pertama,Juni 2010.Original bekas,tidak ada coretan.

Padang Bulan adalah sebuah buku yang menceritakan kisah Enong. Dia seorang gadis kecil yang harus kehilangan citra ayahnya pada usia 14 tahun untuk mengambil tanggung jawab anak pertamanya.Enong sangat menyukai bahasa inggris. Ia mendapat hadiah Kamus bahasa inggris satu miliar dari yahnya,Zamzami yang meninggal dunia tertimbun longsoran tanah. 

Saat Enong lelah setelah aktivitas menambang, Enong akan membuka Kamus Bahasa Inggris Satu Miliar Kata yang pernah dibelikan Zamzani, ayahnya. Tidak ada teman setia yang menemaninya, hanya kamus bahasa Ingris satu miliar itu."Sacrifice,Honesty dan freedom".Tiga kata tersebut telah memukau Enong, meskipun tidak tahu artinya dan makna tersiratnya kekuatan kata-kata tersebut, namun sanggup memberikan kekuatan untuk menjalani hidup

Dibalik kisah enong, juga terdapat kisah lucu, konyol, dan mengasyikkan, yaitu kisah Ikal, dan jika kamu telah membaca Tetralogi Laskar Pelangi akan memahami bagaiman sifat dan karakter seorang Ikal, yang juga merupakan identitas diri seorang Andrea Hirata dalam novel yang ditulisnya ini. Kisah Ikal tidak jauh dengan harapan dan impian dalam kisah cintanya yang merupakan cinta pertamanya pada sorang gadis, A Ling. Bahkan hanya sekedar salah informasi dari orang yang dikenalnya yaitu Detektif M. Nur membuat Ikal harus melakukan sesuatu yang tidak waras. "Gantung Diri". Karena mencoba alat peninggi badan.

Andrea Hirata memang jago bercerita,ia mampu menertawakan kepedihan,memarodikan tragedi,mengkritik tanpa menjadi sarkastik. Ada makna yang dalam dalam setiap cerita yang terasa konyol.

Mozaik 16 "Waktu'

Waktu yang hakikat.

Bagi para kesakitan ,waktu adalah musuh yang mereka tipu saban hari dengan harapan.Namun,disana,di balik jeruji yang dinginitu,waktu menjadi paduka raja,tak pernah terkalahkan.Bagi para politisi dan olahragawan ,waktu adalah kesempatan yang singkat,brutal dan mahal.

Para seniman kadangkala melihat waktu sebagai angin,hantu,bahan kimia ,seorang putri ,payung ,seuntai tasbih,atau sebuah rezim. Salvador Dali telah melihat waktu dapat meleleh.Bagi para ilmuan ,waktu umpama garis yang ingin mereka lipat dan putar -putar.Atau lorong ,yang dapat melemparkan manusia dari masa ke masa ,maju atau mundur. Bagi mereka yang terbaring sakit,tergolek lemah tanpa harapan,waktu mereka panggil-panggil ,tak datang-datang.

Bagi petani,waktu menjadi tiran. Padanya mereka tunduk dan patuh.Kapan menanam ,kapan menyiram,dan kapan memanen adalah titah dari sang waktu yang sombong. Tak bisa diajak berunding. Tak mempan disogok.

Bagi yang tengah jatuh cinta,waktu mengisi relung dada mereka dengan kegembiraaan,sekaligus kecemasan. Karena teristimewa untuk cinta,waktu menjelma menjadi jerat. Semakin cinta melekat,semakin kuat waktu menjerat.Jika cinta yang lama itu menukik,jerat itu mencekik.

Kalau rindu,ucapkan namaku lima puluh kali.Nanti tak rindu lagi.


Komentar

Postingan Populer