The Kite Runner

 

The Kite Runner adalah novel karya penulis Afghanistan Khaled Hossein.Novel ini merupakan "Worldwide Bestseller" serta diterjemahkan ke dalam 42 bahasa di 70 negara. Penulis novel ini mendapat penghargaan "Humanitarian Award dari UNHCR".

Novel ini sering aku lihat dulu di Togamas Singaraja. Hanya lihat sambil lalu.Novel ini muncul lagi di Fb,mengingatkan dulu saat Togamas Singaraja masih ada. Mungkin novel ini menarik. Yang aku miliki ini edisi keenam ,cetakan I bulan Agustus 2022. Novel terbitan mizan dengan tebal 492 halaman berlatar di negara  Afghanistan tahun 1970-an ,negeri indah yang hingga kini menyimpan konflik dan duka. 

Khaled Hosseini ini mengangkat tentang hal-hal yang kekuatan persaudaraan,kasih sayang ,pengkhianatan dan penderitaan dalam kisah Amir dan Hassan.

Amir adalah anak keluarga kaya dari suku Pushtun, suku mayoritas yang terhormat sedangkan Hassan adalah anak Ali, pembantu di rumah Amir yang berasal dari suku Hazara, suku minoritas yang dianggap rendah di Afganistan.

Baba adalah ayah Amir.Ibunya meninggal saat melahirkannya. Hassan ,ibunya pergi meninggalkannya serta mati saat terjadi kerusuhan. Amir dan Hassan netek di wanita yang sama,seorang pelayan di rumah Baba.

Hubungan Amir dan Baba tidak sehangat harapan Amir. Amir berusaha membuat Baba bangga padanya. Mungkin harapan Baba terlalu tingga dengan Amir. 

Ada kisah rahasia antara Amir dan Hassan. Hassan selalu ada untuk Amir ,melindunginya dari apapun. Hanya saja Amir adalah seorang pengecut. Yang membiarkan Hassan mengalami pelecehan seksual. Ia merasa sangat bersalah membiarkan hal itu terjadi. Ia berusaha memendam rasa berdosa. Namun,muncul lagi untuk segera dituntaskan. Kejadian ini terjadi setelah Amir memenangkan pertandingan layang-layang. Hassan mengejar layang-layang dalam gang dan mengalami hal traumatik itu.

"Sesuatu yang terjadi dalam beberapa hari ,

kadang-kadang bahkan sehari ,bisa mengubah keseluruhan jalan hidup seseorang"

Sejak Taliban menguasai Afghanistan semua hal berubah. Banyak tempat bermain anak-anak hancur. Bangunan-bangunan musnah.Nyawa demikian mudah melayang. Baba bersama anaknya pergi ke Amerika. Hassan tetap di rumah majikannya, Akhirnya Hassan meninggal tanpa tahu kebenaran sesungguhnya. Setelah Baba meninggal baru Amir tahu rahasia besar bahwa Hassan adalah saudaranya. Saudara tirinya. 

Amir ingin menebus dosanya. Melakukan penebusan dengan kembali ke Afghanistan. Namun ,Hassan telah tewas. Yang masih ada,Sohrab anak Hassan. Amirpun mencarinya. Hingga ia hampir tewas. Luka yang sangat parah. Bibirnya hancur,seperti bibir sumbing yang dimiliki Hassan. Tetapi Amir merasa lega atas hal yang sangat sakit yang dialami. Seolah penebusan dosa.

Akhirnya Amir menemukan Sohrab di Panti Asuhan . Sohrab mengalami hal yang membuatnya trauma dan takut hidup di panti asuhan. Amir berusaha meyakinkan Amir,serta mengungkapkan kebenaran. Hubungan antara ayahnya dan dirinya. Ada kesulitan yang dialami Amir karena mengadopsi anak untuk ke luar negeri tidak mudah.

Saat Amir memberi solusi bahwa Sohrab akan tinggal dititipkan di panti asuhan di Pakistan dengan diawasi ketat,sert dikunjungi secara rutin oleh Amir. Rencana untuk tinggal lagi di panti asuhan membuat Sohrab sangat sedihdan takut. Ia memilih bunuh diri di dalam kamar mandi.

Padahal ada kabar baik dari Soraya,istri Amir bahwa pengacaranya bisa mengurus masalah itu. Tidak perlu dititip lagi beberapa tahun sohrab di panti asuhan.

Amir sangat sedih menemukan Sohrab mencoba bunuh diri. Untung ia bisa diselamatkan. Amir terus berdoa dan shalat mulai hari itu menghadap kiblat. Ia berjanji akan menunaikan zakat serta berpuasa. 

Novel ini dituturkan oleh Khaled Hosseini dengan apik . Bahasa yang mudah dipahami. Namun,novel ini tidak cocok dibaca untuk anak atau remaja. karena ada adegan kekerasan seksual serta aksi bunuh diri.

“Hanya ada satu dosa. Mencuri. Saat membunuh seseorang, kau mencuri hidupnya. Kau mencuri hak istrinya untuk memiliki suami, merampas hak anak-anaknya untuk memiliki ayah. Jadi, semua dosa berujung pada pencurian. Dan saat kau berbohong, kau mencuri hak orang lain untuk mengetahui kebenaran. Mengerti?” — Baba Jan, hlm. 21


Komentar

Postingan Populer