Yang tau tubuh kita adalah diri sendiri

Yang paling tau keadaan kita adalah diri kita sendiri. Namun,ada kalanya kita perlu cermin dari orang lain. Perlu orang yang tau,pernah mengalami atau memang itu profesinya agar kita sadar akan keadaan kita. Sadar akan diri kita sendiri. Sadar akan apa yang sedang kita rasakan. Yang paling terasa,sadar akan tubuh.

Saat tubuh sedang tidak harmonis (baca: sakit) sebenarnya kita tau itu. Hanya memang dengan kerendahan hati perlu bantuan orang lain. Misal dokter. Maka kita perlu mengutarakan keluhan,riwayat sakit,apapun yang dirasa. Karena memang dokter tak tau,maka perlunya terbuka agar diagnosa dan tindakan yang diambil dokter tepat. Perlu juga mengutarakan ada atau tidak alergi obat. Dokter akan melakukan tindakan,memberi resep atau saran sesuai keluhan yang kita sampaikan. Sesuai rekam medik,catatan penyakit dan obat yang dulu pernah diberikan.

Tubuh mengalami perubahan. Dulu tak alergi obat tertentu,sekarang alergi.Ada kandungan obat yang dulu tak masalah sekarang bisa jadi tak cocok. Maka perlu memang teliti atau jeli reaksi dari obat yang diberi. Apakah obat itu memang begitu efek sampingnya atau memang itu adalah alergi obat.

Dalam hal perasaan juga begitu,kitalah yang paling tau. Orang lain hanya menebak,mengira atau hanya sebagai cermin. Perasaan lebih halus lagi dari tubuh. Karena ia bisa saja orang lain merasakan apa yang kita rasa. Saat bahagia bisa mempengaruhi perasaan orang lain. Ini memang area yang misterius. Maka orang yang dekat,yang mencintai,guru,sahabat itu bisa mempengaruhi kita.

Sehingga doa,kata ibu misalnya,itu bisa menjadi berkat.
Kata orang terdekat bisa menghibur.
Doa orang yang mencintai kita bisa melakukan hal yang tak terduga.Misterius.

Komentar

Postingan Populer