Untuk Ayah

 Ayah

Aku tau ayah kesakitan. Untuk berjalan saja tertatih-tatih. Keadaan mengharuskan Ayah terus bergerak. Ayah belum bisa istirahat dengan tenang. Penyembuhan menjadi lambat. Memang Aku tau Ayah tak pernah mengeluh. Aku lihat ada lelah di mata Ayah. Namun,Ayah terus melangkah.

Saat ada di rumah Aku tau Ayah mandiri. Tapi,untuk kali ini Aku akan bantu Ayah mengambilkan segala sesuatu. Aku selalu siap untuk melakukannya. Aku bukakan pintu gerbang saat Ayahpergi bekerja,lalu Akupun menutupnya. Aku ambilkan minuman saat Ayah haus. Kadang Aku juga mengambilkan makan siang,walau kadang aku mengambilkan terlalu banyak. Ayah selalu menghabiskan.  Aku juga membuatkan Ayah Kopi. Ayah selalu menikmati.

Sessekali Aku lihat Ayah membaca buku. Lebih sering Aku lihat Ayah di depan Laptop. Kadang Aku mengintip saat malam Ayah menulis sesuatu di secarik kertas.

Ayah tak pernah marah-marah. Dulu pernah Aku lihat Ayah meledak-ledak tak jelas. Banyak menghabiskan waktu saat sendiri bersama buku. 

Kapan kita berlari-lari lagi Ayah?

Ayah,aku sabar menunggu. Segera pulih Ayah yang kucinta.


Tertanda,Ananda

Komentar

Postingan Populer