To Live


 To Live karya Yu Hua ini lama menunggu di rak buku. Tersegel ,sudut terdalam menunggu dijamah. Sudah dua bulanan novel ini habis dibaca. Tertunda. Terus tertunda untuk di tulis disini. Membaca novel ini hingga akhir cukup singkat,dua hari. Memang juga ada cukup waktu luang.

Novel ini mengisahkan Fugui,seorang tuan tanah kaya. Berubah sangat cepat dan drastir menjadi budak. Kegemarannya menyebabkan nasib berputar cepat. Berjudi,bermaian perempuan kesukaannya. Padahal Fugui memiliki istri yang tidak jelek. Seorang istri setia. Menemani dalam suka dan duka.

Warisan Fugui habis dalam sekejap. Ayahnya tidak bisa berbuat banyak. Ayahnya sakit parah lalu mati. Ayahnya tak mampu menyalahkan Fugui.Karena,dulu muda ia demikian prilakunya. Mungkin prilakunya menurun pada Fugui.

Pengalaman hidup membuat Fugui semakin kuat. Ditengah kekejaman perang saudara ,absurditas revolusi Kebudayaan Cina,hingga bencana kelaparan melanda negeri cina akibat kekeliruan kebijakan pemerintah Mao.

Tak terasa pipi basah ikut larut dalam kisah fugui.

Yu Hua merangkai peristiwa dengan bahasa yang sederhana,mudah di pahami. Penggambarannya keren. Tempo sangat cepat. Nasib Fugui sangat cepat berputar. Dari kesedihan menuju kemalangan dan penuh sengsara. Fugui tetap tegar. Hingga ia mampu menceritakan kisah hidupnya.

Yu Hua bercerita dengan kata-kata yang sederhana namun,bergemuruh dan menggugah. Bercerita tentang Cina apa adanya.

Cries in The Drizzle,masih segel. Baru beli.

Komentar

Postingan Populer