Jarak dan Cinta dalam Semesta

Di antara bintang dan angin malam,
Ada rindu yang tak pernah tenggelam,
Seperti sungai yang mengalir dalam diam,
Membawa cinta dari hati yang sabar.

Kau di ujung dunia, aku di sini,
Namun hati kita terikat erat,
Seperti bulan dan matahari,
Bergantian menyinari, tanpa pernah dekat.

Jarak adalah guru, bukan musuh,
Mengajarkan arti dari harap dan sabar,
Seperti akar pohon yang merambah jauh,
Mencari air, meski terpisah daratan lebar.

Cinta kita adalah puisi alam semesta,
Ditulis dengan bintang dan debu kosmik,
Dalam keheningan, kita bicara,
Melalui angin yang berbisik lembut.

Kita adalah dua garis paralel,
Tak pernah bersentuhan, namun selalu sejajar,
Di dalam kerinduan, kita menemukan asal,
Bahwa cinta adalah keberanian, bukan hanya penghibur.

Ketika malam tiba dan bintang bersinar,
Aku tahu kau juga melihat langit yang sama,
Seperti filsafat kuno yang kita pelajari,

Jarak hanyalah ilusi,
Di dalam hati kita tak pernah terpisah,
Seperti musim yang terus berganti,
Cinta kita abadi, melampaui ruang dan waktu.

Di dalam detik yang berlalu,
Ada janji yang kita genggam erat,
Bahwa suatu hari, di suatu waktu,
Kita akan menyatu, menghapus jarak                                                                                                  Bahwa keberadaan adalah kesatuan jiwa.

Sampai saat itu tiba,
Aku akan menyimpanmu dalam setiap hembusan napas,
Seperti angin yang selalu setia,
Menyentuhmu, meski tak terlihat oleh mata.

 

Komentar

Postingan Populer