Tentang Ruh

Pengetahuan Ruh: Sebuah Renungan Filosofis

"Sang atma tan makwèh mawèha widya ring wwang"
(Manusia hanya sedikit diberikan pengetahuan tentang ruh).

Firman Allah dalam QS 17:85 memberikan kita peringatan bahwa ruh adalah misteri yang hanya Tuhan yang Maha Mengetahui benar-benar memahami. Sementara manusia, dengan segala kecerdasan dan rasa ingin tahunya, hanya diberi secercah pengetahuan.

Ketika manusia berbicara tentang ruh, seringkali apa yang mereka sampaikan lebih banyak merupakan proyeksi pikiran, imajinasi, atau keyakinan mereka. Kebenaran sejati tentang ruh tidak dapat diraih melalui kata-kata atau teori. Sebab ruh adalah esensi dari keberadaan kita, sesuatu yang melampaui ruang, waktu, dan logika manusia.

Namun, di balik keterbatasan ini, merenungkan tentang perjalanan ruh bukanlah hal yang sia-sia. Penafsiran tentang ruh, meskipun subjektif, dapat menjadi petunjuk bagi seseorang dalam menapaki tujuan hidupnya. Ini seperti cermin yang memantulkan cahaya ilahi ke dalam hati, mengingatkan manusia untuk mencari makna di balik kehidupan yang fana.

Yang menjadi tantangan adalah saat manusia mencoba memaksakan tafsirannya kepada orang lain, seolah-olah kebenaran yang ia yakini adalah mutlak. Dalam hal ini, kebijaksanaan sejati terletak pada penerimaan bahwa pengetahuan kita tentang ruh adalah terbatas. Apa yang kita pahami adalah milik kita sendiri, tidak untuk menjadi pedang yang memisahkan atau melukai, melainkan lentera yang menerangi jalan kita.

Sebagai manusia, tugas kita bukanlah menyingkap misteri ruh sepenuhnya, tetapi menjadikannya sebagai pengingat akan kebesaran Sang Pencipta dan kerendahan diri kita. Karena pada akhirnya, seperti ruh itu sendiri, perjalanan hidup adalah misteri yang harus dijalani dengan kesadaran, keikhlasan, dan kebijaksanaan.




Komentar

Postingan Populer