Soulmate

Ada sebuah dorongan untuk menulis.Hanya saja sepertinya untuk tulisan ini perlu ada "peringatan".Karena apa yang saya tulis disini bisa saja dan sangat mungkin bertolak belakang dengan apa yang sudah diyakini pembaca selama ini.

Untuk itu jika pembaca belum siap mengalami berbagai "goncangan" pemahaman,sebaiknya berhenti membaca sekarang juga.Jangan melanjutkan membaca tulisan ini.

Namun jika ingin memperoleh sudut pemahaman yang berbeda.Jika pembaca memiliki "pikiran terbuka" untuk menerima atau ingin mempelajari sebuah pemahaman yang berbeda.Maka dipersilakan untuk melanjutkan membaca tulisan ini.

.......
Kata "Soul" diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi "jiwa".Ada kerancuan penggunaan jiwa dalam bahasa Indonesia.Misalnya orang yang "bingung" disebut sakit jiwa.Bisakah jiwa sakit?

Dalam kasus tersebut sebenarnya yang "sakit" atau mengalami gangguan adalah mind/mental.Sehingga lebih tepat disebut "gangguan mental",bukan sakit jiwa.

Jiwa abadi.Jiwa itu satu.Dan sebenarnya kita tidak bisa mengidentifikasi jiwa.Oh ini jiwa...itu tidak bisa.Yang bisa kita identifikasi yang bukan jiwa.

Lalu mengapa ada kata "Soulmate",yang diterjemahkan pasangan jiwa?kan jiwa itu satu.Apakah ada kerancuan bahasa lagi?

Sekali lagi jiwa itu satu.Mengapa kita merasakan ada "kecocokan "dengan seseorang.Ada rasa bagian dari kita.Dan lain sebagainya.Itu karena ada memory yang muncul kepermukaan.Kita melewati berbagai kehidupan dengan membawa memory pengalaman sebelumnya.

Baik sementara cukup dulu.Mudah-mudahan nanti bisa dibagi tentang "Evolusi" dan lain sebagainya.
Terima kasih🙏

#BudaKliwon#klawu
#BesokPurnama#Bulan sudahBersinar

Komentar

Postingan Populer