Akal dan Perasaan (2)

Yang perlu diperhatikan bahwa akal/kecerdasan,perasaan/emosi memiliki fungsinya masing-masing.Atau bisa jadi keduanya saling melengkapi.Hanya saja kadang kita mengabaikan peran perasaan.Saat kita mengambil keputusan disarankan menggunakan akal.Menimbang baik-buruk,bagaimana konsekuensi dari sikap yang kita putuskan.Kita menafikkan peran perasaan.Karena perasaan berfisat tidak logis.Perasaan lebih dekat dengan intuisi.

Walau tak jarang keputusan yang kita ambil sangat dipengaruhi oleh perasaan atau intuisi.Dan justru lebih banyak yang berhasil.Misal para pebisnis,walau memiliki ilmu bisnis tak jarang dalam keputusannya perasaan yang bermain peran.Perasaan semacam seleksi akhir.

Perasaan itu mudah berubah,karena ia mengalir.Perasaan mempengaruhi mood.Ini bisa jadi sangat menghambat peran akal atau kecerdasan.Saat perasaan memburuk maka kecerdasaan tak berfungsi seperti terhambat.Misalnya orang yang cerdas tidak mampu menjawab soal ,atau berpidato karena perasaannya sedang buruk atau tidak stabil

Bahkan kesuksesan seseorang dalam hidup tidak ditentukan dari kecerdasaannya atau IQ ,namun lebih kepada bagaimana ia mengolah ataupun mengendalikan emosi atau kemampuan EQ.

Komentar

Postingan Populer