Sebentuk Sayang yang Tak Riuh

"Sebentuk Sayang yang Tak Riuh"

Sejatinya, aku menyayangimu.
Bukan dengan gegap-gempita kata,
melainkan lewat hal-hal kecil
yang mungkin tak kau baca
sebagai rasa.

Kadang aku menyapamu lewat perhatian seadanya—
secangkir pesan yang tak pernah kau balas,
sebaris doa di antara keramaian yang tak mengenal namamu.
Itu cukup bagiku.
Bahagia tak selalu harus hingar.

Kau datang—kadang.
Seperti angin yang menyibak tirai,
dan berlalu sebelum sempat kuajak bicara.
Lalu kau menghilang
bagai detak jam di kamar kosong.

Aku mencarimu di sela-sela gurat yang kutulis malam tadi,
tanpa sadar, rinduku tumpah pada kalimat
yang tak pernah sampai padamu.

Apakah kau tahu?
Ataukah aku ini hanya
sepotong teduh
yang kau singgahi
saat hujan turun sebentar saja?


Komentar

Postingan Populer