The Midnight Library


 

 Buku Novel The Midnight Library yang saya baca adalah terjemahan bahasa Indonesia terbitan Gramedia cetakan kedelapan bulan Juni 2022. Novel ini aslinya berbahasa Inggris rilis tahun 2020. Matt Haig adalah nama penulis novel ini yang berasal dari Inggris. Buku fiksi ini memiliki 368 halaman. 

Novel ini bergenre Fantasy ,magic realism,kontemporer dan ada unsur filosophy. Matt Haig adalah seorang peyintas depresi. Ia sering mengalami serangan panik. Kecemasan berlebihan. Mulanya tokoh utama  dalam novel adalah  laki namun,diubah jadi perempuan agar lebih banyak mengeksplor dan tidak menjadi bercerita dirinya sendiri.

Nora seeed perempuan umur 35 tahun yang mengalami depresi,penyesalan mendalam dan melakukan tindakan bunuh diri dengan overdosis. Dia berada diantara hidup dan mati. Semacam mati suri. Tiba-tiba berada dalam perpustakaan yang megah dengan rak buku-buku yang banyak,buku tersebut memancarkan pendar warna hijau. Mrs.Elim pustawati yang menjaga pespustakaan tengah malam. Buka pada pukul 00:00 tengah malam. Waktu membeku. Karna begitu waktu bergeser perpustakaan akan hancur.

Setiap buku yang dibuka akan membawa pada berbagai kehidupan yang berbeda dan berbagai kemungkinan. Nora bisa membuka segala kemungkinan kehidupannya. Mulanya ia menolak,bersikeras ingin segera mati. Namun,perpustakaan itu ada karena dirinya. Ada keinginan terdalam yang ingin ia tetap hidup.

"Di antara  hidup dan mati terdapat sebuah perpustakaan",katanya."Dan di dalam perpustakaan itu,rak-raknya berjejer tak berujung. Tiap-tiap buku menyediakan satu kesempatan untuk mencoba kehidupan lain yang bisa kaujalani. Untuk melihat apa yang terjadi kalau kau mengambil keputusan-keputusan berbeda...Apakah kau akan melakukan apapun secara berbeda,kalau kau mendapat kesempatan untuk membatalkan penyesalan-penyesalanmu ?"

Nora berpikir tentang dirinya sendiri yang tidak banyak hal yang belum dicapai. Aku belum menjadi atlet renang olimpiade. Aku belum menjadi glasilog. Aku belum menjadi istri. Aku belum menjadi ibu. Aku belum menjadi vokalis rokstar The Labyrinth. Aku belum berhasil menjadi orang yang betul-betul baik hati atau bahagia. Aku belum berhasil mengurus Voltaire (Baca:kucingnya).

Nora mengalami kehidupan yang diimpikannya dan berbagai kemungkinannya. Terakhir sebelum perpustakaan itu runtuh dan Nora kembali ke dunia nyata yang sekarat akibat overdosis,ia membuka buku kosong dan menuliskan sesuatu dengan pulpen yang diberikan Mrs.Elim.AKU HIDUP.

Perpustakaan Tengah Malam seperti kisah yang dialami penulis. Penyesalan,keputusasaan dan depresi. Perpustakaan seperti tempat konsultasi dan Mrs.Elim adalah seorang terapis. Yang membantu memulihkan dari depresi ,dari matinya harapan hidup dan mennyalakan lagi semngat hidupnya.Oh ya dalam novel sering disebut nama filsafal Henry David Thoreau yang menyepi di dalam Walden. Aku punya bukunya.


" Masalahnya....masalahnya ..masalahnya adalah..apa yang kita anggap sebagai rute paling sukses untuk kita ambil ternyata salah. Karena sering kali anggapan kita mengenai kesuksesan merupakan konsep omong kosong eksternal tentang prestasi...medali olimpiade ,suami ideal,gaji tinggi. Kita semua memiliki semua ukuran ini,yang kita coba dan kita capai. Padahal kesuksesan sebenarnya adalah sesuatu yang tidak bisa kita ukur,dan hidup,bukanlah perlombaan  yang bisa kita menangi. Semua itu...omong kosong,sebetulnya...." (Hal.148)

Kadang -kadang satu -satunya cara untuk belajar adalah dengan hidup (hal 94)


Komentar

Postingan Populer