Past life

Dialog imajiner.Antara T (tanya) dan J (jawab)

T :  Apakah kamu punya kemampuan melihat past life (kehidupan lampau) ?

J: Apa yang kamu ingin tahu?

T: Aku dulu sebelumnya seperti apa. Aku cuma ingin tahu,Penasaran. Kenapa aku mengalami hal seperti sekarang ini. Apa memang dulu aku orang jahat makanya ngalamin ini semua?

A : Sebenarnya begini.....minum kopi dulu.huehehe
Tubuh fisik bisa terurai.Hancur.Kesadaran tetap ada.Kesadaran adalah sebentuk energi yang tiada habis dan berada dalam lingkaran samsara. Lingkaran samsara adalah siklus lahir-mati-lahir dst. Sesuai ilmu fisika,Hukum Kelekalan Energi : energi tidak bisa diciptakan juga tidak bisa dimusnahkan dan dapat berubah-ubah bentuk, maka seperti itulah seorang atau siapa saja. Termasuk kucing dan ayam piaraanmu.

Perubahan bentuk ini terkait dengan apa yang kita zaman now sebut sebagai sinkronisasi dan kecocokan. Sinkronisasi dan kecocokan berkaitan dengan klik dan balancenya kesadaran dengan alam mana. Tumimbal mengenal banyak sekali alam (konon 32 alam) salah duanya yang dapat kita lihat langsung saat hidup sebagai manusia adalah alam manusia dan alam hewan. Jadi kita terlahir sebagai apa dan akan mengalami apa adalah masalah sinkronisasi dan  keseimbangan.Dan kita hidup berdampingan dengan dimensi lain.

Ketika mati kesadaran yang terbawa (bukan ruh, sekali lagi atau Atma) akan mencari keseimbangannya dan akan terlahir di alam yang sesuai dengan kesadaran. Setelah sinkronisasi dan menemukan alam kelahiran barunya maka akan berlanjut dengan "periode keseimbangan". Kehidupan ini adalah upaya mencari dan mendapatkan keseimbangan terus-menerus sampai akhirnya mati lagi. Pencarian dan mendapatkan keseimbangan itu apa yang awam sebut sebagai perbuatan entah itu sebagai dosa atau amal kebajikan. Apapun itu semata-mata tidak sesederhana hitam putih seperti yang orang bilang: saya terlahir sial terus atau si A terlahir mujur terus.

Karena kompleksnya hal itu maka dukka dan sukka sebenarnya adalah "hal yang sama" karena tujuannya adalah keseimbangan hidup. Kita hanya menjalani atau menerima karma lalu.Jika orang telah paham hal ini maka mereka akan mudah mengatasi dukka dan juga tidak euforia saat sukka. Untuk masalahmu yang kamu katakan banyaknya hal yang menimpa yang membuat kamu lelah, inilah periode balance. Apa yang kamu alami sebenarnya tidak sia-sia dan merugikan, jika kamu tidak menjadikannya sia-sia dan merugikan.

Q : Terus ...

A : Apa yang bisa bikin dukka yang kamu alami menjadi sia-sia dan merugikan? Tak lain adalah pikiran negatif. Ketika kita memandang dukka dengan perasaan melankolis hasilnya adalah depresi. Jika kita memandang dukka dengan kemarahan hasilnya adalah dendam dan benci. (termasuk negatif juga adalah saat sukka orang berlebihan bahagia yang akan menghasilkan sombong dan takabur). Kamu selalu dan harus untuk mampu  memandang positif dukka (maupun sukka). Cara memandang positif dukka adalah dengan segera berhenti  mengeluh saat keluhan datang, segera berhenti sedih saat sedih datang, segera berhenti marah dan benci saat marah dan benci datang.
Caranya menghentikan? Jika kamu belum terlatih atau orang awam, lakukan dengan pengalihan. Sibukkan segera diri dengan hal-hal atau kegiatan yang berbeda dari apa yang datang pada emosimu.

Q : Aku mulai ngerti ...lanjut

A: Begitu penjelasannya. Satu hal, sebenarnya keinginan kamu untuk tahu apa perbuatanmu di past life sebenarnya bentuk kenegatifan pemikiranmu. Karena datangnya dari kekecewaan.Kamu merasakan ketidakpuasan saat ini.Bener kan?

Q : Bener, itu bentuk kekecewaan ku.

A : Menurut hematku tidak perlu tahu past life karena tiada gunanya juga. Maksudku lebih banyak keburukannya dari manfaatnya.Yang perlu kamu ketahui, apapun yang kita alami adalah proses balancing. Mau itu dukka atau sukka. Mengetahui apa kehidupan lampau juga tidak banyak manfaat karena pembuktian kebenarannya bersifat subjektif. Sekalipun aku mampu melihatnya, aku lebih ingin orang tahu mekanisme dari keseimbangan ini, bukan bentuk kejadian atau peristiwa-peristiwa yang telah berlalu.Saat inilah terpenting.

Q : Iya , sekarang aku paham. Aku masih agak kesulitan
mengendalikan emosi.

A : Karena luka kamu belum sembuh. Sama sepertu sakit lainnya, kesembuhan berkaitan dengan obat yang tepat dan usaha yang benar.

Komentar

Postingan Populer