Sekelumit tentang situasi politik Indonesia

Suhu politik di Indonesia sepertinya masih dan bisa jadi semakin memanas.Perhelatan "pesta demokrasi" secara serentak di berbagai daerah.Juga tahun depan akan ada pemilihan presiden.Ini terbukti dari gaduhnya dunia maya atau media sosial.Bahkan tak jarang berlanjut ke dunia nyata.Ranah hukum.Korbanpun berjatuhan.

Berita hoax atau bohong.Ujaran kebencian bahkan sara.Saling lapor ke pengadilan.Semakin ramai.Tak jarang isu SARA dijadikan alat politik.Sehingga perlu kehati-hatian dalam bermedia sosial.

Potongan pidato bisa berakhir ke bui.Seperti kasus Ahok.Ujaran kebencian atau hasutan atau yang menimbulkan semakin ramainya kekacauan dan kebingungan masyarat.

Masyarakat juga yang kurang kritis,minim literasi akan semakin bingung dengan informasi yang semakin simpang siur.Semakin banyak masyarakat baperan,sensitif akhirnya berujung tuntukan ke ranah hukum bagi yang membuatnya tersinggung.

Belum reda kemarin ramainya tentang puisi Ibu Sukmawati Sukarnoputri yang dianggap menyinggung kata-kata yang merupakan terminologi agama,dibandingkan dengan bahasa puisi.

Tampilnya Rocky Gerung dosen filsafat UI di ILC tanggal 10 April 2018 menimbulkan lagi perdabatan.Dia menyinggung masalah yang sensitif yaitu tentang kitab suci.

Secara akademis pernyataan Rocky Gerung tentu bisa dipahami.Jika itu di sampaikan di forum ilmiah.Kelas filsafat.Namun beliau sangat berani menampilkan pendapatnya di hadapan publik.Dimana persepsi kata itu tentu berbeda di benak masyarakat.

Sesuatu yang "sensitif"memang harus dibahas secara tertutup dalam kelas.Oleh orang-orang pilihan.Yang tentu sudah siap.

#hanya #belajarMenulis.#5menitJadi Tulisan

Komentar

Postingan Populer