Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Kereta waktu Nenek

Nenekku dulu sering berkata sambil menatap jauh ke luar jendela, “Hidup itu seperti kereta, Nak. Kamu tidak tinggal di setiap pemberhentian, dan tidak semua orang berkendara bersamamu sampai akhir.” Aku kecil waktu itu. Tak benar-benar mengerti apa maksudnya. Aku kira itu hanya ucapan tua yang lahir dari kesepian atau kebiasaan. Ia sering mengucapkannya saat menjahit baju atau memanggang kue pisang, seolah hidup ini memang sederhana seperti dua hal itu: dijahit dan dipanggang dengan sabar. Tapi waktu punya cara menjelaskan hal-hal yang dulu tak kupahami. Kini, ketika rambutku mulai memutih dan langkahku tak lagi secepat dulu, aku tahu apa yang ia maksud. Hidup di masa muda seperti menaiki kereta yang riuh—penuh tawa, obrolan, dan rencana. Setiap kursi terisi: teman sekolah, rekan kerja, orang yang kita cintai. Semua tampak akan berada di sana selamanya. Kita bercakap tentang masa depan seolah rel ini tak akan pernah berujung. Namun, kereta tak berhenti hanya karena kita ingin. Sat...

Postingan Terbaru

Bangun dan Pulang

Bali,Banjir dan Kearifan

September di Bali

Seni dan Simbol yang terlupakan

Selamat 40 tahun ,Wista

Api Tak Punya Bayangan

Memahami Arti Cinta

Pertemuan Kosmik

Pertemuan Pertama

Mengapa ini terjadi padaku?