Mainan

Masa kanak-kanak adalah masa bermain. Masa rasa ingin tahu demikian besar. Semua hal terasa menakjubkan dan menyenangkan. Dengan mainan kegembiraan menjadi berlipat-lipat. Saat bermain mereka sangat total.

Dulu membeli mainan merupakan hal yang sangat ditunggu. Ini terjadi hanya di moment hari raya. Biasanya yang membelikan mainan adalah ayah.

Berbeda dengan era sekarang. Anak-anak membeli mainan tidak hanya saat hari raya saja. Bisa sewaktu-waktu. Dengan frekuensi yang lebih sering tentunya.

Ini membuat mainan anak-anak bisa membludak di ruangan. Apalagi tak tertata. Memang anak-anak jarang merapikan setelah selesai bermain dengan mainannya. Lebih sering ibu merapikan.

Saat anak-anak tak dibelikan mainan,mereka bisa memanfaatkan barang bekas. Bekas susu kotak,balok kayu,atau apapun yang mereka temukan. Dengan imajinasi barang itu bisa jadi mainan. Kita tetap membiarkan mereka bermain. Tidak ada larangan.Hanya kadang ada orang dewasa membatin bertanya. Mengapa menyimpan barang rongsokan? Buat apa bermain?

Bermain tak hanya didominasi anak-anak.Remaja juga bermain. Mereka bermain dengan gitar, handphone,atau sex toy.Orang dewasa juga senang bermain.Mereka bermain,mengoleksi motor,mobil,atau hal lainnya.

Lalu ada yang bertanya,buat apa baca novel? Apa gunanya mengoleksi buku?

Memang akan ada beda jika anak yang bermain dengan yang tanpa bermain. Ada proses tumbuh kembang disana. Bermain bisa menghasilkan kebahagiaan,ada pengalaman belajar juga.Kita bisa memberi ruang anak bermain.Begitu juga jika ada yang membaca,menulis atau mengoleksi buku,anggap itu bermain.Engkau boleh membiarkannya.

Komentar

Postingan Populer