Sok Tau

Halangan dalam belajar adalah sok tau. Merasa sudah tau. Lalu berhenti belajar.

Saya pernah sok tau dalam membaca buku. Baru beberapa halaman baca buku lalu berhenti. Biasanya buku-buku pengembangan diri. Merasa sudah pernah membaca buku dengan tema yang sama. Bisa saja isinya sama atau mirip dengan buku yang sudah saya baca. Bagaimana jika berbeda? Halaman berikutnya menyajikan hal beda. Maka saya tak mendapatkannya. Sungguh merugi. Baik waktu maupun biaya. Terbuang percuma.

Membaca buku bukan satu-satunya cara belajar. Untuk bisa memahami sesuatu kita perlu terbuka. Seperti pepatah Zen ,"kosongkan gelasmu".

Ini tentu bukan menerima begitu saja sesuatu. Hanya perlu dicerna. Seperti makanan. Sari kita serap,kotorannya kira buang.

Anak-anak sangat cepat proses belajarnya karena ia terbuka. Senantiasa bersemangat atau antusias dengan sesuatu.

Bisakah kita mampu memiliki kesadaran seperti anak-anak?

Pikiran anak itu pikiran terbuka. Pikiran terbuka. Tentang ini saya jadi teringat dengan Master Zen Shunryu Suzuki yang mempopulerkan "Pikiran pemula". Pikiran awal,murni.

Tangan yang kosong lebih berarti dari tangan yang berisi. Tangan kosong mampu memegang,menyentuh atau menggenggam segala sesuatu.

Tapi kalau otak kosong, ya orang dekat atau yang lain yang ngisi. Orang lain mendikte kita. Yaa...gitu deh...

Komentar

Postingan Populer