Apa yang terjadi jika kematian tidak ada ?

 Padi dimakan tikus. Ular memakan tikus. Kemudian elang memangsa ular.Demikian terdengar samar suara guru menerangkan tentang rantai makanan. Seekor rusa lari dengan kencang karena sedang dikejar seekor citah. Rusa berlari dengan kencang untuk menghindari kematian. Sedangkan citah memburu rusa untuk menghindari lapar dan bertahan hidup.

Begitu juga dengan manusia ,kematian mengintai kita sejak kita lahir ke dunia. Suatu mahkluk yang lahir niscaya akan mati. Kita memiliki rasa takut pada kematian dan karena itu kita berusaha untuk mempertahankan kehidupan. Rasa takut akan kematian merupakan sistem alami untuk menghindari ancaman.

Rasa takut akan kematian mendorong kita untuk berupaya mempertahankan sesuatu yang dpandang bernilai untuk kelangsungan hidup. Jadi dalam konteks tersebut,rasa takut pada kematian tidak harus dihindari .Ketakutan akan kematian mendorong kita untuk bertahan hidup.Serta sampai saat ini kematian masih menjadi kepastian.

Sepanjang sejarah peradaban,manusia menggunakan ilmu dan pengetahuan sebagai kekuatan dalam bertahan hidup. Maka bisa dikatakan bahwa kemampuan manusia menumbuhkan pohon ilmu pengetahuan menjadi anugerah yang muncul dari rasa takut akan kematian. Ilmu pengetahuan manusia bukan hanya sebagai untuk meramal masa depan dan fondasi peradaban. Ilmu pengetahuan juga digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan kehidupan.

Meskipun kini kematian fisik masih menjadi suatu kepastian.Namun,tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang kematian tidak lagi sebagai kepastian .

Dalam kisah Mahabharata ,setelah perang besar di Kuruksetra yang mana dimenangkan oleh Pandawa.Aswatama yang merupakan anak dari Guru Drona dikutuk oleh Sri Krishna karena sembarangan menggunakan senjata Brahmastra,juga karena prilakunya yang tidak terpuji.Aswatama dikutuk hidup abadi. Kematian fisik tak akan datang padanya hingga akhir Zaman. Bahkan ia akan memohon serta  agar sang maut datang menjemputnya. Kematian justru menjadi sesuatu yang diidamkannya.

Sains dan teknologi saat ini berupaya membuat manusia hidup abadi.Untuk menghindari kematian fisik manusia.Akan tetapi,jika nanti sains dan teknologi bisa menghambat kematian fisik manusia,apakah dengan hidup abadi manusia bisa membuat dampak positif bagi manusia ? Mungkin ini bisa menjadi bahan renungan bersama.

Sebab,suatu kematian merupakan kebutuhan bagi entitas tertentu. Seandainya tak ada lagi kematian mungkin bumi ini akan penuh sesak. Andai saja tidak ada kematian kita tidak akan memiliki rasa takut akan kematian.

Sementara itu,rasa takut akan kematian memunculkan kesadaran bahwa saat ini kita berada dalam suatu kehidupan. Rasa takut akan kematian dapat mengubah cara berpikir manusia dalam memaknai atau menafsirkan dunia. Perkembangan sains dan teknologipun akan berjalan lambat bahkan terhenti jika manusia tidak takut akan kematian.

Seandainya tidak pernah ada kematian kita tidak akan lagi menghargai konsep tentang sang waktu.Kita perlu bersyukur bahwa kematian masih merupakan suatu kepastian.. Dengan demikian kita akan berusaha memberikan yang terbaik di kehidupan ini. Dengan adanya kematian itu kita dapat mencintai arti kehidupan dan orang-orang yang kita sayangi.Bahwa dapat dibayangkan tidak adanya kematian itu lebih menakutkan daripada tidak adanya kematian.

Bagaimana menurut kamu ?

Komentar

Postingan Populer