Kenangan,bisa diulang?

Kita pernah dekat dalam ruang

di mana waktu tak benar-benar mengikat,
hanya mengizinkan kita berbagi
dalam garis-garis yang tak sepenuhnya nyata.

Kita membentuk kata dari sisa-sisa senja,
menyulam makna yang samar,
menyusuri lorong sunyi di antara huruf
tanpa benar-benar tiba di mana pun.

Mungkin cerita itu cukup menjadi cerita,
seperti secangkir teh yang hampir dingin
namun masih menyisakan sedikit kehangatan
di ujung bibir.

Dan rasa itu—
jika pernah ada—
tak perlu diuji dengan logika.
Biarlah ia tinggal sebagai debu halus di jendela,
sekedar saja...
sempat terkesan.


Komentar

Postingan Populer