Malam,Guntur dan Sepi
Malam, Guntur, dan Sepi
Cuma mau bilang rindu saja,
tapi malam terlalu bising oleh suara guntur,
menggelegar di langit yang tak mengerti kesunyian.
Aku pasrah, seperti ranting kering yang digugurkan angin,
membiarkan bayangmu menyelinap di celah pikiranku,
menggaulinya dengan bisikan yang tak pernah usai.
Sepi duduk di sudut kamar,
menyaksikan pertarungan antara ingatan dan kenyataan.
Guntur menggema, seolah ingin menyahut,
tapi ia hanya pemecah hening, bukan pemanggil kembali.
Aku tetap di sini, bersama bayangmu yang enggan pergi,
menjadi malam yang enggan berakhir.
Komentar
Posting Komentar