Untuk Kamu yg karam dalam Rinduku

Kamu adalah badai yang mengendap di lautan kenangan,

ombak yang tak lelah menerjang garis sunyi kesadaranku.
Aku menutup mata, namun suaramu tetap berkisah,
mengalun dalam desir angin yang berhembus dari arah luka.

Aku bukan nahkoda yang pandai membaca peta,
namun setiap lintasan ingatan membawaku kembali padamu.
Kamu karam di sudut jiwaku,
menjadi reruntuhan yang tetap berkilau di dasar samudra rindu.

Aku berbicara kepadamu dalam bahasa yang tak terdengar,
pada langit malam yang mengerti isyarat diamku.
Seperti bintang-bintang yang redup tapi tetap ada,
begitu pula bayangmu di cakrawala ingatan.

Kamu tidak hilang, hanya menjelma gelombang,
menyeret hatiku ke pusaran yang tak berpintu.
Dan aku, aku adalah pelaut yang enggan berlabuh,
sebab karamnya dirimu adalah rumah bagi rinduku.


*Foto :Bulan Sutena 



Komentar

Postingan Populer