Hening
Ada yang mengira hening itu pencapaian. Seperti puncak gunung yang harus didaki, atau permata langka yang harus ditemukan. Mereka mengejarnya dengan napas tersengal, menganggapnya sebagai prestasi spiritual.
Padahal, hening bukan sesuatu yang harus dikejar. Ia bukan trofi yang harus digenggam, bukan garis finis yang harus dilewati.
Hening itu sederhana. Hanya menyadari. Bahwa pikiran datang dan pergi, seperti awan di langit. Kadang pekat, kadang tipis, kadang tak terlihat, tapi langit tetap ada di baliknya.
Maka, kalau suatu hari kau duduk diam dan merasa "hening" telah tercapai, lihat lagi baik-baik. Jangan-jangan itu hanya pikiran yang berbisik, "Ini dia! Aku berhasil!"
Karena dalam hening yang sejati, tak ada yang perlu berhasil atau gagal. Tak ada yang perlu dicapai atau dilepaskan. Yang ada hanya menyadari. Dan selesai.
Begitu sederhana, sampai kita malah membuatnya rumit.
Begitu dekat, sampai kita malah melewatkannya.
Komentar
Posting Komentar