Kerling Matamu di senja Gerimis
Kerling Matamu di Senja Gerimis
Kerling matamu adalah senja yang pelan-pelan rebah,
temaram jingganya menyelinap di sela rintik,
menyisakan cahaya tipis yang gemetar
seperti bisikan rahasia yang tak sempat usai.
Aku menatapnya seperti menatap gerimis,
yang jatuh lembut di jalanan lengang,
membasahi ingatan yang belum kering,
membangunkan rindu yang tak tahu arah.
Dalam kerlingmu, ada senja yang enggan pergi,
menunda gelap dengan pijar terakhirnya,
seperti matamu yang menyimpan cahaya,
antara pamit dan ingin tetap tinggal.
Ah, adakah yang lebih indah dari senja yang gerimis?
Atau kerling matamu yang menjadikannya abadi?
Komentar
Posting Komentar