Pemikiran Spekulatif

Satu hal yag bersifat unik saat membaca kitab theistik adalah adanya semacam kutukan jika hal yang diajarkan tidak diperlakukan dan dilaksanakan.Keunikan ini bisa jadi yang menyebabkan ajaran tersebut dilaksanakan hingga saat ini.Bertahan melewati berbagai zaman.Sumpah serapah ini menjadikan mereka selalu taat dan tidak berani melakukan perubahan apalagi penentangan.Mengikuti ajaran tersebut akan selamat dan melanggar berarti kutuk,penderitaan pada yang melanggar.

Paradigma beragama ini sebenarnya telah menjadi pertanyaan bagi kaum muda,hanya saja mereka simpan segala pemikiran kritis tersebut..Mereka takut berterus terang bertanya secara terbuka kepada para pemuka agama.Atau siapapun yang dituakan.Karna ini
menyangkut hal yang sangat sensitif.Bukan mendapat pencerahan malah yang bertanya bisa di cap tidak taat bahkan sesat.Ini tentu semacam kegelisahan yang tidak mendapat solusi.Hanya bisa merenung diri sendiri.Karna apapun yang tercantum pada buku suci harus dilaksanakan tanpa analisis.Tanpa pertanyaan.

Pemikiran spekulatif positif misalnya sebagai berikut.
1.Hal itu memang harus demikian dengan tujuan agar generasi penerus patuh dengan ajaran tersebut.Sikap patuh ini menjadikan ajaran tersebut ada sepanjang zaman

2.Perkembangan religius seseorang akan meningkat seiring dengan kepatuhan melaksanakan ajaran  secara benar

3.Dengan adanya hukuman maka akan lebih mantap melaksanakan ajaran

4.Dengan adanya kutukan maka mereka akan melaksanakan dengan sunguh-sungguh

5.Hukuman tersebut akan menjadi sumber etis bagaimana harus berprilaku.

Dengan adanya hukuman atau kutukan dalam setiap ajaran sangat penting dibubuhkan dalam setiap teks suci.

Ada juga pemikiran yang bersifat sinis yang perlu dikritisi pada ajaran tersebut.Perlu perubahan pemaknaan secara kontektual.

1.Penggalian ke dalam diri yang disertai rasa takut tidak lagi menjadi otentik.Bisa jadi mereka melaksanakan ajaran tersebut berdasar ketakutan akan kutukan.Bukan atas dasar kebutuhan dan keinginan diri yang berevolusi.

2.Membubuhkan kutukan pada ajaran tersebut bisa jadi indikasi penulisnya tidak memiliki cara yang lebih baik untuk teks menarik dan dilaksanakan.
Kata kutukan dan sumpah serapah adalah cara ampuh untuk menakut-nakuti pengikutnya agar mau melaksanakan ajarannya.Mereka melaksanakan lebih karena rasa takut ketimbang niatnya berkembang secara spiritual.

3.Kualitas ajaran tersebut mungkin perlu dipertanyakan ,sebab jika ajaran itu berkualitas ,diinginkan atau tidak orang -orang akan melaksanakan dengan baik.Sebab itu membawa dampak yang baik bagi yang melaksanakan.

4.Yang paling keras adalah diinterpretasi ajaran tersebut memiliki pretensi politik semata.Teks itu dibuat dibawah tekanan penguasa saat itu.

Seperti begitulah pemikiran spekulatif yang mungkin muncul dikalangan yang berpikir krtitis.Walaupun demikian kita sebagai pemeluk ajaran agama hendaknya tetap berpikiran jernih dan bijaksana sehingga tidak terjebak dengan proyeksi pikiran yang keliru.

OM Asato Maa Sad -Gamaya
       Tamaso Maa Jyotir -Gamaya
       Mrtyor-Maa Amrtam Gamaya.


Komentar

Postingan Populer