Masih ada cahaya?

Pagi saatnya matahari terbit.Hanya saja bisa jadi dibarengi terbitnya kesuraman.Sebuah kenestapaan yang meledak.Mungkin akan menjadi tiada pastinya  hari esok yang cerah.

Satu persatu cahaya menjauh.Bukan karena sore.

Yang paling membahagiakan adalah dengan orang terdekat.Mulai dari pasangan sampai kerabat.Disinilah letak poros kebahagiaan.Begitu poros bergeser seperti kacaunya orbit planet.Kiamat

Sungguh tak terperi rasanya justru yang begitu dekat dengan kita yang memenggal kepalaku.

Kesanggupan untuk mencintai tanpa syarat,terutama ketika merasa pasangan sedang tidak menyayangi kita ,mungkin tampak mustahil.Cinta seperti itu mengharuskan menimba dari sumber-sumber spiritual kita,untuk mendapatkan keyakinan bahwa kebutuhan emosional dapat terpenuhi.

Merasa ikut bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi adalah sumber energi untuk memaafkan. Untuk itu, belajar untuk tidak sibuk menyalahkan saja. Belajar juga untuk mulat sarira introspeksi diri. Pertanyaan untuk direnungkan, 

"Apa yang telah saya lakukan sehingga dia tega memperlakukan saya seperti itu?",
"Apa yang bisa saya lakukan untuk memperbaiki diri supaya itu tidak terulang lagi?"

Setiap kesalahan tidak hanya disebabkan oleh satu pihak saja, namun oleh kedua pihak, bahkan beberapa pihak.
Ini bukan berarti sepenuhnya menyalahkan diri sendiri, atau lalu membenarkan perilakunya. Tapi cara ini adalah untuk menyadarkan bahwa setiap manusia bukanlah korban yang pasif, namun ia ikut aktif bertanggung jawab atas apapun yang terjadi dalam hidupnya.

Kuat dan sabarkanlah hatiku......



Komentar

Postingan Populer